Indahnya Hidup Orang Lain.
Saat ini aku sedang down dan menyalahkan dunia atas segala masalah yang terjadi. Aku merasa dunia begitu tidak adil. Yang aku lihat adalah bagaimana masalah itu begitu besar di depan mata dan bagaimana teman-teman yang lain tidak merasakannya. Yang lain terlihat selalu bahagia, mereka punya segalanya dan tanpa masalah yang perlu dipikirkan. Indahnya hidup orang lain.
Tapi...
Apa betul seperti itu?
Handphoneku bunyi, ada pemberitahuan Line masuk. Aku yang tadinya termenung langsung mengambilnya di sudut ruang dan membuka pesannya untuk melihat pesan apa yang masuk. Ternyata cuma pesan tak penting dari official account fans Naruto. Kemudian aku menyentuh tombol back dan aku kembali ke halaman awal yang memperlihatkan semua obrolan.
Iseng, aku membuka grup jurusanku. Aku teringat baru-baru ini ada teman yang membuat album foto di dalam grup. Isinya adalah foto-foto saat kami membuat acara bakar-bakar.
Apa yang aku lihat?
Kumpulan foto yang menampilkan wajah-wajah bahagia kami saat itu. Tertawa karena hal-hal bodoh dan konyol yang kami lakukan, tertawa dengan humor kotor dari teman-teman. Pose-pose aneh yang mungkin akan jadi aib di masa yang akan datang.
Mereka semua bahagia.
Kemudian aku melihat ada fotoku disana. Aku terlihat senang. Aku tersenyum dengan pose bodoh. Aku juga bahagia?
Ya, saat itu aku sepertinya bahagia.
Kemudian aku perhatikan lagi foto-foto teman-teman yang lain. Kembali terlintas pikiran iri dan cemburu akan hidup mereka yang sepertinya tak ada masalah.
Tapi...
Apa benar demikian?
Aku kemudian melihat foto salah satu temanku. Dia terlihat ceria dengan tawa lepas. Dia pasti bahagia.
Tapi... Dia itu seorang yatim dan piatu. Apa benar ia tak pernah punya masalah? Jelas pernah.
Kemudian aku melihat foto lainnya, ada teman yang posenya aneh dan semua tertawa. Sepertinya hidupnya santai-santai saja.
Tapi, aku tau Ayahnya sakit.
Dan kemudian aku melihat wajah-wajah yang lainnya. Seakan aku bisa melihat semua dengan jelas. Mataku terus melihat mereka semua bergantian, jari jempol terus meng-scroll layar hp-ku menampilkan foto-foto lainnya. Mereka semua juga punya masalah masing-masing.
Ada yang ekonominya sulit, ada yang hidupnya terkekang dengan keinginan orang tua, ada yang mengejar keras cita-cita demi kebahagian, ada yang harus mencari uang sendiri sampai-sampai tak ada waktu untuk hal-hal bodoh seperti ini. Dan masalah-masalah lainnya.
Kita semua sama, kita semua punya masalah masing-masing.
Mungkin masalah tiap orang berbeda-beda. Tapi apa yang kulihat? Sebuah album yang tak memperlihatkan kesulitan, sebuah album yang berisikan foto-foto yang jika orang lain lihat maka yang terkesan adalah "Sekolompok anak remaja yang tak punya masalah".
...
Apa yang sudah aku lakukan tadi?
Apa hak ku mengatakan hidup mereka tak ada masalah? Kenapa aku jadi sok tau? Aku telah melakukan hal bodoh.
Hal bodoh yang sering dilakukan orang lain. Padahal aku sendiri terkadang kesal saat ada yang melakukan hal demikian kepadaku.
"Ko enak kali ki, hidup gak ada masalah, selo aja tiap hari kutengok".
Ya, kurang lebih seperti itu.
Itu adalah kata-kata yang membuat aku terdiam tiap ada yang mengatakannya langsung kepadaku, saat kelas 3 SMP, saat kelas 2 SMA, dan saat awal semester 3 kuliah. Entah bagaimana dilihatnya aku. Aku tidak kesal, aku tidak marah, aku hanya bingung dan kadang-kadang malah bersyukur.
Dia sama sepertiku. Hanya melihat kebahagiaan yang didapat oleh orang lain tanpa melihat bagaimana sebenarnya perjuangan ataupun cerita yang sebenarnya dari seseorang.
Kalau aku melihat masalah yang dimiliki orang lain, aku malah terlihat bodoh karena lemah dengan masalahku yang tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan yang lain.
Seharusnya aku bersyukur. Seharusnya aku sabar. Seharusnya aku lebih berusaha. Seharusnya... Seharusnya aku bisa.
Eh ki, kok lebay kali kayaknya ya? hahahahahahahahaha...
Selamat liburan semuanya!
Foto aku diatas lokasinya di dekat tiang bendera Puncak Gunung Geurute, Aceh Jaya. Dipotret oleh Eryan (teman SMA, saat ini sedang sibuk jadi ajudannya Kemal keliling Aceh) dengan menggunakan hp nya TM; mungkin caption paling cocok adalah 'Sakitnya tuh di sini'.
Aku tertarik sama foto Gunung Geurute-nya, dek! hehehehhe Semangat atuh...Perjuangannya tuh disono noh...*nunjukin langit
BalasHapushahah iya kak.. *tsaahh (ngeliat langit)
HapusWih blogger Aceh. Haiii. Salam kenal dulu yaa. Hmm. Memang betul pemikiran semua orang nggak ada masalah kecuali kita itu salah. Tiap orang punya masalahnya masing-masing, bahkan mungkin lebih berat, hanya saja mereka pandai bersyukur :)
BalasHapusHaloo, salam kenal juga :D
HapusYap! Pandai bersyukur intinya.
Sekalinya muncul tulisan lo begini amat :/
BalasHapusGak papa lah, yang penting gue bisa baca tulisan lo lagi bro :v
Jalani aja ki, masalah itu pasti ada ujungnya kok. Ingat Tuhan tidak pernah memberi cobaan melebihi batas hambanya. Keep spirit!
hahahahaha iya ya? XD
Hapusaseekk
Yosh!
Apapun keadaannya, rumput tetnagga bakal selalu keliatan lebih hijau ki
BalasHapusTapi nggak ada yang tau kan itu rumput alami kayak di lapangan bola atau rumput sintetis kayak di lapangan futsal
Biar deh rumput tetangga lebih hijau
yang penting rumput kita lebih segar
;)
#hubungannya dimana
Semangat dek ^^
iya bang setuju setuju!
HapusKuncinya bersyukur
BalasHapusliat org lain kayanya bahagia, itu dr kaca mata kita aja, gak tau aslinya
iyap benar sekali!
Hapusterimakasih info yang di share
BalasHapusinfo nya sangat menarik