Cerita lama

Sekolah ku itu sekolah swasta. Itu fakta.
           Dulu sebelum masuk SMA LS (alias SMA Lab. School), kami para murid polos yang tak tahu kejamnya dunia ini mengira SMA swasta adalah sekolah yang aturannya sedikit lebih longgar dari pada sekolah negeri. Tapi, ternyata dugaan kami salah.
Awalnya aturan di sekolah ini tak terasa begitu ketat, bibir kami masa itu masih memancarkan senyuman penuh kedamaian walaupun di sambut dengan penuh berengan dari para senior.
            Aturan sekolah mulai terasa ketat saat muncul yang namanya razia sepatu. Razia sepatu ini di lakukan oleh para guru dengan tujuan menelanjangkan kaki para murid yang melanggar. Kejam sekali, bagaimana kalau para murid menginjak eek kebo? eek kucing? atau menginjak eek lainnya? Ya, kaki para murid yang awalnya udah baunya minta ampun itu pasti akan makin bau. Dan siapa yang akan terganggu? Semua penghuni sekolah lah yang akan terganggu. Sepatu-sepatu yang memiliki sedikit saja warna lain selain hitam akan segera di copot secara paksa dari kaki dan segera di masukkan ke dalam ruang suram yang ada di dalam kantor wakil kepala sekolah.
            Sungguh ironis saat tahu sepatu-sepatu itu harus di cat dengan cat pilox apabila ingin diambil sendiri. Bayangkan sepatu yang telah menemani kaki dengan penuh kehangatan selama beberapa dekade dengan setia malah harus di cat dengan semena-mena.
            Saat itu wajah teman-temanku terlihat merana karena kehilangan alas kaki. Aku merasa kasihan, tapi apa daya? Kita semua cuma murid, tak bisa berbuat banyak. Untungnya kami punya persedian sendal hotel yang cukup memadai di loker, jadi kaki kami tak akan merasa kesepian tanpa alasnya.
            Saat itu kami harus menuju aula yang ada di seberang kantor administrasi dan kantor kepala sekolah. Beberapa temanku melewati kantor itu bersamaku menggunakan sendal hotel tipis lusuh mereka. Kebetulan saat itu ada seorang guru yang duduk di piket dan melihat sendal hotel temanku itu. 
            "Kamu mana sepatunya? Kenapa tak pakai sepatu?" tanya pak guru itu.
            "Oh, tadi ada orang yang ambil." jawab temanku dengan santai.
Bapak itu hanya diam memasang wajah yang sepertinya paham dengan apa yang terjadi.

Komentar

  1. sepatunya berapa dekade???
    lama amat =="
    g kekecilan?? :p

    BalasHapus
  2. jadi inget dulu jaman saya SMP kuduu pake warna item.. kalo nggak yaa bakalan disita. hahaha..

    BalasHapus
  3. penasaran ama kelanjutannya..kok gantung ceritanya?

    BalasHapus
  4. hahaa...
    that's why sepatu sekolahku hitaaaaam terus.

    *anak baik*

    BalasHapus
  5. cerita yang menarik ,, visit back my blog :) thanks

    BalasHapus

Posting Komentar

Komentari



Pilih pada pilihan profil:

1. Name/Url jika tidak memiliki akun blogger.

2. Anonymous jika ingin memberi komentar dengan merahasiakan identitas.

3. Google Account jika kamu juga punya blog.

Postingan populer dari blog ini

Tes wawancara di SMA idaman. Plus tips.

Apa ini pacaran?

Tips buat anak SMP yang pengen populer di sekolah.